Pengalaman Diterapi Ruqyah Syar'iyyah

Oleh: Kang Cindil, guru ngaji Kp.Cilandak Ds.Cirangkong Kec.Cibatu Purwakarta.

Saya tertarik dengan terapi ruqyah berawal dari informasi media TV yang dulu menayangkan penyembuhan dengan metode terapi

ruqyah syar’iyyah. Kesininya saya mendengar ternyata salah satu teman saya sebut saja namanya kang Yahya, qodarullah ternyata berprofesi sebagai praktisi pengobatan ala Nabi. Khususnya beliau menggeluti terapi bekam dan ruqyah syar’iyyah.

Suatu waktu saya berbincang-bincang dengannya mengenai gangguan jin. Beliapun kemudian memperlihatkan sebuah kertas satu lembar yang didalamnya terdapat tulisan ciri-ciri orang yang terkena gangguan jin. Dikertas tersebut ada sekitar 30an lebih cirri-ciri atau indikasi orang yang terkena gangguan jin. Diantara cirri-cirinya yaitu: sering bermimpi menakutkan, sering batal ketika berwudhu, sering bisa menebak sesuatu yang akan terjadi dan tebakannya sering menjadi kenyataan dan lain-lain.

Saya membaca semua cirri-ciri tersebut, dan yang membuat saya terkejut, karena sebagian besar ciri-ciri yang ada di kertas tersebut ada pada diri saya! Kemudiaan kang Yahya menawarkan terapi ruqyah kepada saya. Pepatah bilang: “pucuk di cinta ulam pun tiba”, dari dulu saya tertarik dengan ruqyah, eh sekarang malah ditawari !

Akhirnya saya memutuskan untuk diterapi ruqyah.

Singkat cerita, kang Yahya mulai melakukan proses ruqyah. Beberapa jarinya mulai memegang titik tertentu di bagian leher saya sambil terus membacakan ayat suci Alqur’an tertentu. Dan beberapa detik setelah terapi ruqyah dimulai, tubuh saya mulai terkena reaksi aneh. Saya merasakan tubuh bergetar, napas pun sesak seakan ada yang keluar dari tubuh saya. Saya mulai tak sadarkan diri selama beberapa detik. Pada saat saya tidak sadarkan diri, kata kang Yahya saya menggeram kayak orang yang mempunyai ilmu harimau ! Allahu akbar. Setelah beberapa menit, akhirnya terapi ruqyah pun selesai, Alhamdulillah tubuh saya rasanya plong banget.

Kang yahya bilang pada saya, “apa pernah mengamalkan ilmu yang tidak ada tuntunan dari Nabi? ” Saya akui semuanya memang iya. Dulu saya pernah minum darah ayam segar segala untuk sebuah syarat transfer ilmu. Juga pernah mengamalkan ilmu pelet serta dzikir tertentu yang belum jelas maknanya, sebagai sebuah cara untuk mendapatkan ilmu ghaib yang sebenarnya tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Alhamdulillah sekarang saya sudah tidak lagi mengamalkan ilmu yang tidak ada tuntunanya dari Nabi.

Setelah terapi ruqyah yang pertama, beberapa hari sesudahnya sayapun kembali diruqyah untuk yang kedua kalinya. Alhamdulillah untuk terapi ruqyah yang kedua kalinya saya tidak kena reaksi seperti yang pertama. Kata kang Yahya insya Allah jin yang ada ditubuh saya sudah keluar.

Untuk saudara-saudaraku, saya sarankan untuk mencoba ruqyah, karena terapi ruqyah merupakan terapi yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw yang harus kita hidupkan.