"Sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Saw. Begitupun dalam hal pengobatan. Insya Allah Thibbun Nabawi (pengobatan cara Nabi adalah solusi terbaik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, baik fisik maupun emosi!"

SEJARAH KLINIK

Berbicara tentang KLINIK THIBBUN NABAWI HARMONY, tidak lepas dari saya sendiri sebagai pendirinya, Yahya Nawawi. Berawal dari sakitnya ibu saya, yang sudah berobat kemana-mana namun belum kunjung sembuh. Sang Ibu sudah berobat dari mulai metode pengobatan yang sifatnya medis sampai non medis. Dari mulai metode pengobatan yang ilmiah sampai yang tidak ilmiah. Dari mulai metode pengobatan yang dihalalkan oleh syari’at sampai dengan metode pengobatan yang jelas-jelas diharamkan oleh syari’at. Namun tetap, kesembuhan belum juga datang.

Pengalaman-pengalaman ibu ketika berobat khususnya ke para dukun sangat banyak sekali. Pernah suatu waktu ketika ibu berobat ke salah seorang dukun, sang Ibu sempat merasa ditipu oleh dukun tersebut. Pasalnya, si dukun meminta syarat berupa makanan yang cukup banyak. Dari mulai ayam bakar, buah-buahan dan yang lainnya. Yang katanya untuk tujuan di shodaqohkan kepada fakir miskin. Namun yang mensodaqohkannya harus oleh si dukun itu. Dan wallahu a'lam apa dukun itu benar-benar mensodaqohkannya makanan itu atau dia sendiri yang memakannya.

Ada juga suatu pengalaman yang dimana saya pun masih ingat ketika sang ibu berobat kesalah satu dukun, si dukun lalu menyarankan agar orang tua saya untuk mengubur satu buah kelapa tua tepat ditengah rumah kami. Dengan maksud  untuk dijadikan tameng atau benteng dari orang yang menyantetnya.

Dan kejadian lucupun terjadi. Buah kelapa tua yang dijadikan tameng itu tidak berapa lama dikubur, menjadi tumbuh, menyeruak di sela-sela lantai tengah rumah. Melihat hal itu, kedua orang tua saya tentunya merasa terganggu dengan tumbuhnya kelapa itu. Masa di tengah-tengah rumah ada kelapa tumbuh? Akhirnya kelapa yang awalnya dijadikan tameng itu kemudian digali dan dikeluarkannya !

Terakhir, sang Ibu berobat keseorang dukun lagi. Yang lebih parahnya lagi, seorang dukun ini menyarankan agar orang tua saya bercerai. Sebagai suatu jalan mencari kesembuhan?! Karena menurut dukun ini, hari lahir ibu dan ayah saya tidak cocok. Sehingga menyebabkan Ibu sering sakit yang tidak kunjung sembuh. Dan cara penyembuhannya pun otomatis harus dengan jalan bercerai !

Ibarat orang yang hanyut terbawa banjir, rumput yang tidak mempunyai kekuatan pun di tariknya. Begitupun dengan kedua orang tua saya, yang masih lemah agamanya. Sudah tahu saran yang diberikan dukun itu tidak masuk akal, namun tetap saja diikutinnya. Akhirnya, proses perceraian untuk jalan kesembuhan akhirnya terjadi. Astaghfirullah !


Nah, dari situlah saya merasa menyayangkan akan peristiwa tersebut. Dan saya mulai merasa terpanggil untuk menekuni bidang pengobatan dengan metode yang ilmiah dan sesuai syar'i. Dan tentunya tanpa menggunakan syarat yang aneh-aneh, tentunya. Saya berharap supaya  kejadian yang menimpa kedua orang tua saya ini tidak terjadi kembali ditengah-tengah masyarakat. Ya minimal, dengan adanya pengobatan saya ini, pengobatan-pengobatan dukun mendapatkan saingan. Sehingga bisa mengurangi jumlah orang yang berobat ke dukun.  

Kejadian itu terjadi ketika saya berusia sekitar usia SMP. Dan dari usia SMP itu saya sudah  mulai belajar pengobatan. Yaitu dengan mulai belajar pijat refleksi secara otodidak dari sebuah buku yang saya pinjam dari tetangga. Pada saat itu saya sangat senang sekali membaca buku-buku kesehatan tradisional. Seperti buku-buku herbal dan totok.

Ketika sekolah menengah kejuruan, saya qodarullah mendengar sebuah iklan pelatihan thibbun Nabawi (pengobatan cara Nabi) di salah satu radio islami di salah satu kota besar. Kemudian setelah keluar sekolah tidak lama saya pun langsung mengikuti sebuah pelatiahan pengobatan cara Nabi tersebut. Diantaranya saya belajar terapi bekam, ruqyah syar’iyyah, iridology, kiropraksi, gurah mata dan yang lainnya. Setelah selesai pelatihan, saya pun mengikuti magang dan kemudian bekerja di tempat pelatihan tersebut selama bertahun-tahun untuk mengasah keilmuan.

Tidak puas hanya belajar belajar terapi bekam, ruqyah syar’iyyah, iridology, kiropraksi, gurah mata, kemudian saya juga belajar ilmu terapi dari banyak guru yang lainnya. 

Dari banyak teknik terapi yang saya pelajari, saya dapat menyimpulkan bahwa, dulu Ibu insya Allah sebenarnya menderita penyakit psikosomatis(penyakit fisik yang disebabkan karena pikiran) saja. Jadi insya Allah tidak ada kaitannya dengan adanya santet dan hari lahir yang tidak cocok sebagaimana yang dikatakan para dukun.  Sehingga teknik terapinya pun sangat simple. Yaitu di fokuskan ke terapi yang mengarah kepada cara mengatur  pikiran atau perasaan saja agar menjadi positif.

Akhirnya, dari pengalaman seperti itu, sekitar tahun 2010 saya mendirikan sebuah klinik Thibbun Nabawi holistik. Dengan nama KLINIK THIBBUN NABAWI HARMONY. Yang beralamat di Jl. Raya Sadang-Subang KM. 13 Ds.Cirangkong Rt.03/01 Kec.Cibatu Purwakarta. Yang dimana klinik ini tidak hanya mengobati masalah fisik, spiritual, tetapi juga pikiran. Karena aspek fisik, spiritual, dan pikiran, merupakan satu kesatuan dari manusia yang saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar