"Sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Saw. Begitupun dalam hal pengobatan. Insya Allah Thibbun Nabawi (pengobatan cara Nabi adalah solusi terbaik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, baik fisik maupun emosi!"

Sabtu, 24 Mei 2014

Kenapa Pasien Menjadi Trauma dengan Terapi Bekam?

Ada sekitar satu minggu kebelakang, saya di hubungi oleh seseeorang, katakanlah namanya Ibu Yati(nama disamarkan untuk kerahasiaan). Yang  katanya ingin di terapi bekam di klinik saya. Saya didalam hati bertanya-tanya, kenapa beliau ingin berbekam di klinik saya. Karena setahu saya, orang ini sudah mempunyai klinik bekam langganan yang dimana lokasi kliniknya lebih strategis dan lebih dekat dengan rumahnya. Tanpa menanyakan  kenapa beliau memilih berbekam di klinik saya, saya langsung mempersilahkannya saja.


Ibu Yati datang ke klinik saya bukan beliau yang mau di bekam, tetapi suaminyalah yang ingin di terapi bekam. Setelah membuat janji (di klinik saya di wajibkan membuat janji terlebih dahulu jika ingin di terapi. Agar tidak bentrok dengan klien yang lain sehingga saya bisa fokus menterapinya), Ibu Yati pun datang ke klinik saya bersama suaminya. Setelah wawancara sebentar, saya langsung menterapi suaminya.

Pada saat saya menterapi bekam suaminya, istrinya (Ibu Yati) ini bertanya kepada saya, "Kang Yahya, Ibu saya kemarin di bekam di klinik bekam 'anu', tetapi kenapa ya kulitnya itu hampir di semua titik bekam menjadi melepuh. Kata Ibu saya, kulit yang melepuh itu rasanya panas dan gatal, bahkan sampai demam. Sampai-sampai Ibu saya langsung berobat ke dokter spesialis kulit! Kata dokter spesialis kulit, itu dikarenakan peralatan bekam yang tidak steril. Ibu saya sekarang menjadi trauma dengan terapi bekam!" Oh, rupanya hal itu yang membawa Ibu Yati untuk memilih berbekam di klinik saya. Saya katakan kepadanya, kenapa bisa terjadi seperti itu, karena saya pikir, kulit bekas bekaman menjadi melepuh bisa diakibatkan oleh si terapis bekam yang membekamnya terlaaaaluuuuu lamaaaa. Sehingga kulit yang di bekam menjadi melepuh.

Setelah saya memberikan penjelasan mengapa kasus seperti itu bisa terjadi, saya berharap semoga si Ibu yang trauma dengan terapi bekam ini menjadi tidak lagi. Karena in shaa Allah maksud Allah memberian kejadian seperti ini bukan untuk membuatnya menjadi trauma, tetapi sebagai pelajaran bahwa betapa pentingnya memilih terapis bekam yang profesional. Saya mendapatkan laporan seperti ini bukan hanya satu dua kali, tetapi lebih. Walaupun klinik bekam tersebut misalkan sudah terkenal dan punya nama, tidak menjamin hal-hal yang tidak diharapkan tidak terjadi. Karena, walaupun klinik bekam tersebut sudah terkenal dan punya nama, tetapi jika terapisnya masih dalam tahap belajar dan tidak di pantau secara ketat oleh terapis yang lebih berpengalaman, maka hal-hal yang tidak diharapkan pun bisa terjadi. Maka, bersikap kritis itu (selama tidak berlebihan) in shaa Allah lebih baik.


Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar