Tadi pagi saya kedatangan seorang ibu rumah tangga yang mengadukan ibunya sakit vertigo (kepala pusing sampai dunia ini terasa seperti berputar). Dan saya di minta datang ke rumahnya untuk menterapi ibunya. Karena ibunya tidak bisa datang ke klinik saya. Karena tidak bisa jalan. Kemudian saya memenuhi panggilan tersebut dan datang bersama istri saya. Karena pasiennya adalah perempuan. “Takut salah bekam” jika saya yang menterapinya. 
Sesampainya di rumah ibu yang vertigo ini, benar saja, si ibu ini posisinya tiduran saja. Karena kata keluarganya, di pakai bergerak sedikit saja, seperti di pake nengok saja, dunia ini terasa berputar, mual dan suka muntah. Setelah di lakukan wawancara sebentar, awalanya tekanan darahnya katanya tinggi terus, sampai 150 sistoliknya. Namun ketika saya ukur tekanan darahnya, tetapi sudah normal. Mungkin karena masih dalam pengaruh obat dokter. Karena sampai saat ini ia masih mengkonsumsi obat penurun darah dari seorang perawat. Setelah wawancara di rasa cukup, istri saya langsung membekam pasien ini di titik-titik tertentu.
Sesampainya di rumah ibu yang vertigo ini, benar saja, si ibu ini posisinya tiduran saja. Karena kata keluarganya, di pakai bergerak sedikit saja, seperti di pake nengok saja, dunia ini terasa berputar, mual dan suka muntah. Setelah di lakukan wawancara sebentar, awalanya tekanan darahnya katanya tinggi terus, sampai 150 sistoliknya. Namun ketika saya ukur tekanan darahnya, tetapi sudah normal. Mungkin karena masih dalam pengaruh obat dokter. Karena sampai saat ini ia masih mengkonsumsi obat penurun darah dari seorang perawat. Setelah wawancara di rasa cukup, istri saya langsung membekam pasien ini di titik-titik tertentu.
Setelah proses terapi bekam selesai, saya suruh ibu ini membuka mata. Karena dari tadi dan selama proses terapi, beliau menutup mata terus. Mungkin karena sedang menahan rasa sakit vertigo itu. Ketika ia membuka mata, ibu ini tatapan matanya sudah kelihatan sehat. Merasa ingin lebih jelas melihat hasil kesembuhannya sampai dimana, saya suruh ibu ini untuk berdiri. Dan ternyata bisa tanpa terlihat kesakitan. Lalu sekalian saya suruh beliau jalan-jalan. Maa syaa Allah, beliau kini bisa jalan-jalan sendiri ke luar rumah tanpa ada seorang pun yang membantunya! Dan sakit vertigo itupun katanya kini sudah tidak lagi! Alhamdulillah. Dan akhirnya, beberapa tetangga pun yang pada melihat, menjadi ikutan kami terapi.
MAA SYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar