"Sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Saw. Begitupun dalam hal pengobatan. Insya Allah Thibbun Nabawi (pengobatan cara Nabi adalah solusi terbaik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, baik fisik maupun emosi!"

Selasa, 30 Oktober 2012

ANAK BELAJAR DARI LINGKUNGAN

Oleh : Dorothy Law Nolte

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang sering mengkritik, ia belajar untuk menyalahkan.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang sering menakut-nakuti, ia belajar untuk mudah khawatir.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang penuh kekerasan, ia belajar untuk berkelahi.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang penuh kesedihan, ia belajar untuk mengasihani diri.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang sering mempermalukan, ia belajar menjadi pemalu.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang penuh kecemburuan, ia belajar untuk mendendam.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang sering menyalahkan, ia dihantui rasa bersalah.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang memberi semangat, ia belajar untuk percaya diri.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang penuh toleransi, ia belajar untuk bersabar.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang memberi pujian, ia belajar untukmenghargai.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang menerimanya apa adanya, ia belajar untuk mencintai.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang memberikan dukungan, ia belajar untuk menyenangi dirinya. 

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang memberikan penghargaan, ia belajar untuk memiliki tujuan dan cita-cita.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang suka berbagi, ia belajar untuk bermurah hati dan suka member.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang menjungjung tinggi kejujuran, ia belajar mencintai kebenaran.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang menghargai keadilan, ia belajar untuk bersikap adil.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang baik hati dan penuh tenggang rasa, ia belajar untuk menghormati.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang penuh rasa aman, ia belajar untuk memiliki keyakinan dan berbaik sangka.

Jika Anak tumbuh dilingkungan yang bersahabat, ia belajar untuk merasa bahwa dunia ini indah dan hidup begitu berharga.

Bagaimana dengan anak-anak Anda?

Sumber: buku SEFT Ahmad Faiz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar