"Sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Saw. Begitupun dalam hal pengobatan. Insya Allah Thibbun Nabawi (pengobatan cara Nabi adalah solusi terbaik untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, baik fisik maupun emosi!"

Senin, 01 September 2014

Benarkah Darah yang Dikeluarkan Saat Berbekam itu Darah Rusak? Bagaimana Penjelasannya?

Beberapa hari belakangan ini, saya mendapatkan pasien bekam yang cukup kritis. Beliau tidak meyakini bahwa terapi bekam ini benar-benar hanya mengeluarkan darah rusak atau bukan darah kotor. “Mustahil jika terapi bekam ini hanya mengeluarkan darah rusak. Pasti darah yang baik juga ikut keluar. Karena darah rusak dan darah baik itu bersatu. Memangnya bisa memisahkan antara darah rusak dan darah baik? Tetapi sudahlah. Yang penting anda menterapi bekam saya saja. Walaupun terapinya tidak ilmiah, tetapi kan ini hanya jalan saja. Yang menyembuhkan hanya Allah. Semoga saja saya sembuh, ” celetuk si pasien. Bagi saya pribadi sebagai terapis, saya sangat senang jika ada pasien yang bertanya kritis seperti ini. Karena, jika nanti beliau sudah puas dengan jawaban dari saya, beliau akan berbekamnya dengan penuh keyakinan dan rutin, bukan hanya sekedar coba-coba. Daripada pasien yang banyak diamnya ketika saya tanya tentang pengetahuannya tentang terapi bekam, seolah sudah faham dengan cara kerja terapi bekam, padahal sebetulnya belum faham. 
Memang mengenai cara kerja bekam ini menurut saya tidaklah mudah untuk mengetahuinya. Saya sendiri bergelut dibidang bekam sudah sekitar lima tahunan, namun benar-benar faham dengan cara kerja bekam masih relatif belum begitu lama. Jangankan pasien orang biasa yang awam dengan ilmu kesehatan, seorang terapis bekam sekalipun yang bergelut sehari-hari dengan bekam, menurut pengalaman pribadi saya, tidak mudah untuk mendapatkan pengetahuan ini, jika tidak benar-benar mencari.
Diawal-awal mempelajari terapi bekam, saya sempat merasakan dilematika dengan cara kerja bekam ini. Disatu sisi bekam ini adalah terapi ala Nabi yang didukung oleh hadits-hadits yang shoheh, namun disatu sisi saya belum mengetahui cara kerja ilmiahnya. Yang saya fahami ketika saya awal-awal belajar bekam, saya mempunyai pemahaman bahwa terapi bekam itu yang penting mengeluarkan darah. Yang penting menjalankan sunnah. Soal dilapisan mana darah rusak itu berada, saya benar-benar belum tahu. Dan guru bekam saya pun waktu itu saya yakin juga belum tahu. Namun alhamdulillah dengan proses pembelajaran yang panjang, mengikuti pelatihan bekam bukan hanya kepada satu guru, tetapi lebih, banyak membaca buku maupun artikel di internet, berdiskusi dengan sesama terapis bekam yang sudah sangat berpengalaman, berdiskusi dengan orang-orang medis seperti dengan dokter dan orang lab, alhamdulillah kini in shaa Allah saya sudah benar-benar faham dengan cara kerja terapi bekam. Jadi memang kesungguhan dalam mempelajari salah satu bidang itu sangat penting. Bukan hanya sekedar bisa tetapi harus benar-benar faham. Nah, jawaban saya untuk pertanyaan dari pasien saya yang kritis itu, saya kutif rangkumannya di bawah ini.
Yang pasti pasien saya yang bertanya itu sudah mendapatkan jawaban dari saya yang memuaskannya setelah saya jelaskan dan saya suruh beliau untuk mencium aroma darah bekamnya, yang ternyata tidak bau amis, (jika darah bagus yang keluar aromanya bau amis) yang merupakan sebuah ciri bahwa darah bekam yang keluar itu adalah benar-benar darah rusak.
Benarkah Bekam Hanya Mengeluarkan Darah Rusak? Bagaimana Penjelasannya? Berbicara tentang terapi bekam, berarti berbicara tentang pentingnya sirkulasi darah yang baik bagi kesehatan tubuh. Pembuluh darah adalah suatu saluran yang berfungsi untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Berdasarkan macamnya, pembuluh darah ada tiga macam: pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler. Dari ketiga jenis pembuluh darah tersebut, pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang ukurannya paling kecil dan sangat halus bahkan saking kecilnya lebih kecil daripada ukuran sel darah merah. Pembuluh darah kapiler ini walaupun bentuknya sangat kecil tetapi fungsinya sangat besar sekali, yaitu berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon, dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan.
Sel darah merah diproduksi (bersumber) dari tulang (sumsum) dan pindah ke darah serta tetap berada dalam menjalankan fungsinya selama 120 hari yang dimulai dengan fungsi maksimal. Ketika sel darah merah ini jika usianya masih muda, dia bersifat lentur. Sehingga dia bisa masuk melewati pembuluh darah kapiler dengan lancar. Namun jika usia sel darah merah ini sudah tua, ditambah dengan pola hidup yang kurang sehat seperti kurang gerak, kurang minum dll, sel ini menjadi melemah, berbagai kelebihannya pun hilang, baik keluwesan, sifat aktif, kelenturan, serta kemampuannya untuk bekerja, bahkan bentuknyapun berubah. Sehingga antara satu sel dengan yang lainnya saling melekat yang biasanya akan dialirkan oleh aliran darah ke hati dan limpa atau bisa juga mencari tempat-tempat berdiam di dalam peredaran darah agar bias menetap, khususnya di pembuluh darah kapiler yang ukurannya sangat kecil atau sempit. Khususnya dibagian punggung yang merupakan tempat yang luas dalam jaringan pembuluh darah. Sehingga lama kelamaan jika dibiarkan akan menjadi penumpukan-penumpukan yang menyumbat, maka terjadilah penyumbatan pada aliran darah di tubuh manusia. Yang membuat fungsi darah dalam mengangkut sari-sari makanan untuk di antarkan ke seluruh bagian tubuh dan sekaligus membawa sampah metabolisme untuk di buang oleh organ-organ pengeluaran menjadi terhambat, dan timbulah berbagai macam penyakit, sesuai dengan letak bagian tubuh yang terkena penyumbatannya.
Mengapa terapi bekam dilakukan di kulit? Lapisan kulit kita terdiri dari tiga lapisan: lapisan kulit paling atas (epidermis / kulit ari), lapisan kulit tengah (dermis / kulit jangat) dan lapisan kulit paling bawah (hipodermis). Dari ketiga lapisan kulit tersebut, ternyata pembuluh darah kapiler terletak antara lapisan kulit epidermis sampai dermis, sementara di lapisan kulit hipodermis adalah letaknya pembuluh darah arteri dan vena. Sehingga pelukaan (sayatan atau tusukan) terapi bekam pun hanya dilakukan di lapisan epidermis atau maksimal paling dalam sampai di lapisan dermis. Pelukaan alat bekam sebaiknya tidak boleh terlalu dalam atau sampai menembus lapisan hipodermis, karena jika perlukaan sampai lapisan hipodermis, maka yang terkena adalah pembuluh darah yang ukurannya besar (arteri dan vena), sehingga bisa darah baik yang akan kaluar. Yang dimana cirinya adalah bau amis, sangat encer dan hangat. Pembuluh darah kapiler ini terletak hampir diseluruh bagian tubuh, namun yang paling banyak adalah terletak di lapisan kulit, karena kulit adalah organ tubuh yang paling luas dibanding dengan organ-organ tubuh yang lainnya. Dengan terapi bekam penyumbatan dipembuluh darah kapiler itu dikeluarkan atau dibersihkan, sehingga peredaran darah dikapilerpun akan kembali baik, dan jika peredaran kembali baik, maka otomatis penyembuhanpun dengan izin Allah akan datang.
Maa syaa Allah, ternyata bekam itu memerlukan ilmu dan penjelasan ilmiah sehingga makin banyak umat memahami bahwa dibalik kesederhanaan terapi bekam terkandung khasiat yang luar biasa sebagaimana yang sering Rasuullah shalallahu alahi wasallam anjurkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar